Bumi
mengorbitkan matahari dalam lintasan berbentuk elips (Hukum Keppler I), pada
jarak rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk elips
ini, maka jarak matahari-bumi selalu berubah. Jarak matahari-bumi yang terdekat
(perihelion) terjadi pada tanggal 4 januari, dengan jarak 91,5 juta mil dan
jarak matahari-bumi terjauh (apheloin) terjadi pada tanggal 5 juli dengan jarak
94,5 juta mil, berarti perubahan matahari-bumi dalam satu tahun sekitar tiga
juta mil. Jarak rata- rata dari pusat matahari ke pusat bumi disebut 1 AU
(Astronomical Unit/ Satuan Jarak Astronomi).
Bumi
kita tidak bulat sempurna, tetapi pepat pada kutub- kutubnya dan menggelembung
pada ekuatornya. Jari-jari di kutub bumi ini disebabkan pada saat baru
terbentuk. Bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada
bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian ekuator.
Melalui
pengamatan seisomologi (hantaran pada gelombang gempa bumi) para ahli geologi
memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Karena arah kecepatan
dan bentuk gelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan kerapatan bagian dalam
bumi. Bumi ternyata memiliki beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut antara
lain:
1. Inti Bumi (Barisfer/
Centrosfer)
Pengetahuan manusia tentang inti
bumi masih sangat terbatas. Inti bumi terdiri dari dua bagian, yaitu inti luar
(tebalnya 2160 km) dan inti dalam (tebalnya 1320 km). Berat jenis inti bumi
inidiperkirakan 10,7, sedangkan berat jenis litosfer rata-rata 2,8. Pengaruh
panas matahari hanya terasa paling dalam 20 meter di bawah permukaan bumi.
Setelah 20 meter, temperaturnya telah konstan tidak lagi dipengaruhi musim
panas dan dingin. Akan tetapi, makin masuk ke dalam bumi tempraturnya makin
tinggi, umumnya tiap turun 33 m temperatur naik 1 C. Beberapa alasan tentang
padatnya barisfer, antara lain:
a. Bila seandainya barisfer itu cair, maka tentu akan
terjadi pasang naik dan pasang surut yang mungkin akan mengakibatkan permukaan
bumi kembang-kempis.
b. Getaran-getaran gempa di Jepang dapat diukur di
Inggris dengan alat-alat yang halus. Sifat tersebut menunjukan bahwa inti bumi
padat.
Inti bumi menyebabkan adanya
sifat ke magnetan dari bumi. Bumi merupakan magnet raksasa dengan kutub utara
magnet terletak dibagian utara bumi dan kutub selatan magnet dibagian utara
bumi, meskipun ternyata tidak tepat betul pada kutub bumi menyimpang 17 dilihat
dari pusat bumi.
2. Selimut (Mantel)
Sesuai dengan namanya, lapisan
ini bersifat melindungi bagian dalam bumi. Lapisan ini tyerdiri dari tiga
bagian yaitu sebagai berikut.
a. Listofer, artinya
lithos = batuan, sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan,
yaitu (1) lapisan “sial” (Silicium dan Aluminium) dan (2) lapisan “sima”
(Silicium dan Magnesium).
b. Astenosfer, wujudnya
agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat
formasi magma. Pada lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk.
c. Mesofer, wujudnya
padat dengan tebal sekitar 2400-2750 km, terletak di bawah
astenosfer. Pada perbatasan dengan inti bumi terdapat transisi, dimana
kecepatan gelombang menurun dengan tajam.
3. Kerak Bumi
Lapisan ini menempati bagian
paling atas dari permuka bumi dengan tebal rata-rata antara 10-50 km, lapisan
ini tidak sama tebalnya disemua tempat. Kerak bumi terdiri dari zat padat yang
disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung berapi, kerikil, tanah liat,
dll).
Menurut kejadiannya, batuan
di bedakan ata 3 golongan, yaitu:
a. Batuan Beku (Batuan Magma)
Terjadi dari magma yang cair dan
panas membeku di dalam atau diluar bumi akibat tempraturnya turun.
b. Batuan Sedimen (Endapan)
Air, angin, es mengikis batuan
dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain,misalnya tanah liat, pasir, dll.
c. Batuan Metamorf (Batuan Malihan)
Batuan sedimen maupun batuan beku
yang telah mengalami perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang
berat.
C.Lapisan Air (Hidrosfer)
Hidrosfer
(hydro= air, sphaira=bulatan atau bola) ialah semua perairan yang berada di
bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai, dan air tanah. Air yang turun dari
langit, sehingga hujan dan salju, boleh dikatakan tidak mengandung garam atau
mineral yang terlarut (air tawar), masuk kesungai, mengalir diatas permukaan
tanah dan bawah permukaan tanah melarutkan garam mineral yang ada ditanah
dibawa kelaut.
Garam
mineral yang merupakan bagian besar dari air laut, yaitu garam dapur (NaCl =
Natrium Clorida) dan garam inggris MgSO4 = Magnesium Sulfat).
Kira-kira 71% dari planet bumi ini merupakan lapisan air. Air dari laut,sungai,
danau menguap (evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi)akan
membentuk awan.
Awan
yang dibawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan
(kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya
akan turun ke muka bumi sehingga hujan (presipitasi).
Setelah
sampai di permukaan bumi, sebagian mengalir di atas permukaan dan sebagian lagi
masuk ke dalam bumi (filtrasi) sehingga terjadi aliran atas permukaan bumi dan
aliran bawah permukaan., mengisi kembali danau, sungai, dan laut serta diserap
kembali oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi.
Pada
saat hujan, air hujan akan membawa Oksigen (O2) dan karbon dioksida
(CO2) yang ada di udara ke dalam sungai, danau, dan laut sehingga
memungkinkan bias ada kehidupan di dalam air.
D. Lapisan Udara (Atmosfer)
Atmosfer (atmos =
uap/udara, sphaira=bulatan atau bola) adalah lapisan udara yang
menyelimuti bumi yang terdiri dari campuran gas-gas, debu, dan uap air.
Berdasarkan sifatnya atmosfer
dibagi atas beberapa lapisan:
1.
Troposfer
Lapisan ini yang paling dekat
dengan permukaan bumi. Didaerah tropik, tinggi troposfer bisa mencapai 18 km,
sedangkan didaerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km. Gejala cuaca sehari-hari
seperti awan, embun, hujan, salju, angin, terjadi pada lapisan ini.
2.
Stratosfer
Lapisan ini banyak mengandung gas
ozon (O3 ) yang mudah menyerap radiasi ultraviolet dari
matahari. Itulah sebebnya lapisan ini lebih panas dari pada lapisan troposfer.
Pada lapisan ini, suhu udara makin ke atas makin tinggi. Lapisan ini berada
pada ketinggian 18 km- 60 km.
3.
Mesosfer
Lapisan ini ditandaioleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (Suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
Lapisan ini ditandaioleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (Suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
4.
Termosfer
Lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500ºC. ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menterap radiasi ultra violet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.
Lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500ºC. ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menterap radiasi ultra violet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.
E. Menentukan Umur Bumi
Sekurang- kurangnya ada empat
cara untuk menetukan umur bumi. Sebagai berikut:
1. Teori Sedimen
Cara ini didasarkan pada
perhitungan tebal lapisan sedimen rata- rata yang membentuk batuan, yaitu
dengan mengetahui tebal lapisan rata- rata yang terbentuk setiap tahunnya dan
dibangdingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini. Dengan cara ini,
diketahui bahwa bumi kita telah berumur 500 juta tahun.
2. Teori Kadar Garam
Cara ini didasarkan atas
perhitungan kenaikan kadar garam di laut. Menurut teori ini, pada saat bumi
terbentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar). Karena banyak sungai bermuara ke
laut yang membawa dan mengendapkan garam- garam mineral di laut sehingga air
laut menjadi asin. Saat ini, kadar garam di lautan rata- rata 3%. Kadar garam
dari 0% sampai 3% digunakan sebagai cara untuk menetukan umur bumi dan menurut
teori ini umur bumi sudah 1000 juta tahun.
3. Teori Termal
Menurut teori ini, pada saat bumi
terbentuk merupakan batuan yang sangat panas dan karena bersentuhan dengan
udara yang suhunya lebih rendah, maka batuan tersebut mendingin dan membeku
seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang bernama Kelvin menduga
bahwa batuan panas seperti saat ini, memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
4. Teori Radioktivitas
Menerut teori ini, zat adiktif
dalam waktu tertentu akan terurai separuhnya (meluruh) menjadi saat yang lebih
rendah susunan zatnya. Menurut teori ini, umur bumi sudah 5.000 juta – 7.000
juta tahun.
Terbentuk nya benua dan samudera di bumi
Benua
merupakan bagian bumi yang tidak tertutup oleh perairan. Pada saat Amerika dan
Afrika pecah, celah diantaranya membentuk samudera atlantik. Anak benua India
yang tadinya menempel di benua Afrika retak dan pecah bergerak ke utara
menempel pada benua asia. Akibatnya, terjadi gerakan vertical, yang naik
membentuk pegunungan Himalaya dan yang turun membentuk samudera Hindia.
Pada
saat bumi berotasi, ada sebagian massanya yang terlempar keluar, yang kemudian
menjadi bulan (satelit bumi), sedangkan bagian yang ditinggalkan berbentuk
cekungan menjadi Samudera Pasifik.
Apabila
lempeng benua dan lempeng samudera saling bertabrakan, maka lempeng samudera
tersebut akan menyusup atau menujam ke bawah lempeng benua, karena lempeng
samudera mempunyai berat jenis besar. Pada pertemuan kedua, lempeng tersebut
akan ditemui jalur palung laut, proses pelipatan dan sesar, disertai kegiatan
vulkanisme serta merupakan wilayah rawan gempa.
Apabila
dua lempeng bergerak saling menjauh, maka akan terjadi rekahan dan dari rekahan
tersebut akan keluar magma yang banyak mengandung besi dan magnesium, yang
kemudian membeku membentuk kerak bumi yang baru.
Apabila
dua lempeng saling bergesekan, maka pada bidang batasnya ditemukan petahan atau
sesr mendatar.
Pembentukan relief bumi
Permukaan
bumi tidaklah rata, tetapi bervariasi, mulai dari daratan, bergelombang,
berbukit hingga bergunung. Bahkan, banyak dijumpai lembah. Semua ini merupakan
bukti kongkrit bahwa ada suatu proses pembentukan permukaan bumi sehingga
bentuknya seperti sekarang ini.
Gaya
tektonik yang bekerja dari dalam bumi menyebabkan pengaruh yang nyata di
permukaan bumi. Secara garis besar, gaya tektonik dibedakan atas tektonik
epirogenesa dan tektonik orogenesa. Tektonik epirogenesa adalah suatu gerakan
vertikal yang lambat dan meliputi derah yang luas. Bila gerakannya merupakan
penurunan disebut epirogenesa negative. Tektonik orogenesa adalah suatu gerakan
vertikal yang meliputi daerah yang sempit. Gerakan ini akan membentuk
pegunungan. Disamping gerakan- gerakan tersebut di atas, ada gerakan lainnya
yang disebut pelkungan (warping), pelipatan (fold), retakan (joint) dan patahan
(fault).
Gerakan rotasi bumi
Bumi berputar pada porosnya
dengan arah barat-timur dan sekali putar memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4
detik. Gerakan bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi.
Gerakan revolusi bumi
Bumi di samping berputar pada
porosnya juga berputar mengitari matahari dan sekali putar memerlukan waktu
365,25 hari. Gerakan bumi berputar mengitari matahari disebut revolusi bumi.
Gravitasi bumi
Jika
sebuah benda dilemparkan ke udara, ia akan jatuh ke bumi. Hal ini disebabkan
adanya gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Bumi mempunyai gaya tarik ke arah
intinya yang lebih dikenal sebagai gaya gravitasi. Sebenarnya gaya gravitasi
telah ada semenjak bumi dan alam semesta ini tercipta.
Makin
jauh daripada gravitasi, bobot materi makin berkurang. Tubuh manusia akan lebih
besar bobotnya bila berada di puncak gunung. Makin tinggi seseorang mendaki
gunung, bobot tubuh makin ringan. Sampai pada ketinggian tertentu, suatu materi
tidak punya bobot lagi, akibatnya akan melayang- laying di udara. Dengan
demikian bobot suatu materi tergantung kepada kuatnya gaya tarik gravitasi.
Pasang surut laut
Pasang
surut adalah gerakan naik turunnya muka laut secara berirama yang disebabkan
oleh gaya tarik matahari dan bulan. Matahati mempunyai massa 27 juta kali lebih
besar daripada massa bulan, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi (rat-rata
149,6 juta km), sedangkan bulan, satelit bumi jaraknya sangat dekat dengan bumi
(rata-rata 381.550 km) adalah dalam mekanika alam semesta, jarak lebih
menentukan daripada massa. Oleh karenanya, bulan mempunyai peranan yang lebih
besar daripada matahari dalam menetukan pasang surut.
Adanya
gaya tarik bulan yang kuat menyebabkan bagian bumi yang terdekat ke bulan akan
tertarik membengkak hingga perairan samudera di situ akan naik dan menimbulkan
pasang.
Bila
bulan-matahari membentuk siku-siku terhadap bumi, maka tarik keduanya akan
saling meniadakan. Akibatnya, perbedaan tinggi air laut antara pasang surut
hanya kecil saja dan keadaan ini dikenal dengan pasang surut perbaru.
Gerhana
bulan terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama dan tentunya terjadi
saat malam hari. Gerhana bulan sebagian terjadi apabila tidak seluruh bagian
bulan memasuki daerah umbra, atau bulan hanya masuk pada daerah
penumbra.apabila seluruh bulan memasuki daerah umbra maka akan terjadi gerhana
bulan total.
Gerhana
matahari sebagain terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan menghalangi cahaya
matahari. Gerhana matahari total dialami oleh daerah di bumi yang masu k pada
umbra, yaitu seluruh cahaya matahari terhalang bulang. Apabila daerah umbra
tidak sampai pada muka bumi, maka akan terjadi gerhana matahari cincin. Gerhana
matahari terjadi karena ada bagian bumi yang tertutup oleh bayangan bulan.Ada
tiga macam gerhana matahari yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari
sebagian, dan gerhana matahari cincin.
Musim di bumi
Kombinasi dari revolusi dan
kemiringan bumi akan mempengaruhi sudut jatuh sianr matahari dipermukaan bumi.
Hal ini mengakibatkan terjadinya musim di permukaan bumi dan mempengaruhi
lamanya siang/malam.
Di bumi ada empat
macam musim yaitu:
1. Musim dingin, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan
Desember-Januari-Februari, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim
panas.
2. Musim semi, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan Maret-April
–Mei, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim gugur.
3. Musim panas, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan
Juni-Juli-Agustus, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim dingin.
4. Musim gugur, dibelahan bumi utara terjadi pada bulan
September-Oktober-November, dibelahan bumi selatan terjadi musim semi
F.
Bulan
Bulan
merupakan satu-satunya satelit bumi, tidak punya atmosfer, diameternya 3456 km
dan jaraknya dari bumi rata-rata 381.550 km (jarak terjauh bulan dari pusat
bumi 406.700 km dan jarak terdekat 356.400 km). bulan mengorbit bumi dengan
periode 27,3 hari waktu ini disebut periode sideris, sedangkan
selama waktu yang dibutuhkan bulan mencapai dua fase sama berturut-turut,
misalnya dari bulan purnama ke bulan purnama berikutnya disebut periode
sinodis. Waktu satu periode sinodis 29,5 hari.
Perhitungan
tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut perhitungan “qamariah” (bahasa
arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah berdasarnya peredarab bulan
mengelilingi bumi. Perhitungan tahun menurut peredaran bumi mengitari matahari
disebut perhitungan “syamsiah” (bahasa Arab, Syam = matahari) contohnya adalah
penanggalan Masehi.
Selanjutnya
di bawah ini dipaparkan teori mengenai proses pembentukan bulan , sebagai
berikut:
1. Teori Fisi
Teori ini menyatakan bahwa bulan
berasal dari calon bumi pada saat masih belum memadat. Menurut pendukung teori
ini, proses fisi dibuktikan oleh komponen pokok pembentuk bumi, dan bulan
bersama.
2. Materi Teori Penangkapan
Teori ini menyatakan bahwa bulan
dating dari daerah lain di tata surya. Pada suatu ketika, benda langit yang
akan menjadi bulan ini bergerak cukup dekat dengan bumi, sehingga akan
mengalami tarikan gravitasi bumi. Gaya tarik gravitasi bumi menyebabkan benda
langit tersebut mengorbit bumi dan menjadi satelit bumi.
3. Teori Kondensi
Teori ini menyatakan bahwa bumi
dan bulan terbentuk bersama-sama dari sumber bahan yang sama secara terpisah.
Teori ini banyak penganutnya, karena proses kondensi memang analog dengan
proses pembentukan tata surya. Teori ini mempunyai kelemahan, karena
perbandingan komposisi materi kedua planet kembar ini berbeda. Seharusnya bila
bumi dan bulan berasal dari materi yang sama, perbandingan komposisi materi
keduanya sama.
4. Teori Tumbukan
Teori ini merupakan teori yang
paling popular saat ini. Teori ini mengemukakan bahwa saat bumi belum padat
sebuah benda langit menumbuk bumi. akibatnya, tumbukan ini sebagian materi bumi
beserta materi penyusun benda langit tersebut terlempar angkasa dan bergabung
menjadi satu membentuk bulan.
5. Teori Lemparan
Teori ini mengemukakan bahwa saat
bumi belum padat dan berotasi, sebagian massanya terlempar keluar, kemudian
menjadi bulan, sedangkan bagian bumi yang ditinggalkan menjadi dasar dari
samudera Pasifik.
Adanya
kehidupan memerlukan persyaratan yang amat ketat. Kehidupan hanya berlangsung
di suatu planet anggotasuatu sistem tata surya. Planet itu tidak boleh terlalu
dekat dari bintang pusat, tetapi juga tidak boleh terlalu jauh. Pada sistem
tata surya kita, tidak akan dijumpai kehidupan di planet Venus dan Merkurius,
karena suhunya terlalu panas, dan kehidupan juga tidak akan dijumpai di planet-
planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto, karena terlalu
dingin. Di bumi ini pun, bila gravitasinya terlalu kecil, kehidupan juga tidak
akan muncul karena unsure- unsur berat yang sangat perlu untuk kehidupan tidak
akan terdapat di atmosfer bumi.
Sampai
saat ini, para ilmuwan masih berspekulasi tentang adanya kehidupan di luar bumi
dan secara umum terbagi dalam dua kubu. Kubu pertama, yakni bahwa di alam
semesta tidak ada kehidupan lain selain yang ada di bumi ini, sedangkan kubu
kedua berkembang pendapat yang memiliki keyakinan bahwa di luar bumi ada banyak
kehidupan.
1. Pengertian Alam Semesta
Alam
semesta atau mayapada merupakan satu jagat yang tak terkirakan besarnya yang
didalamnya terdapat milyaran bintang. Bintang-bintang inilah yang merupakan
sumber cahaya yang menerangi jagad raya dan tampaknya berkelompok-kelompok yang
dikenal dengan nama GALAKSI. Galaksi ini terdiri dari ribuan bintang dan salah
satu bintang itu adalah matahari kita (galaksi tempat matahari kita berinduk
diberi nama Milky Way Bhima Sakti).
Matahari
merupakan pusat sistem tata surya kita (Helionsentris), dikelilingi oleh planet-planet,
komet-komet, meteor-meteor, debu dan gas antarplanet.peredaran planet
mengelilingi matahari disebut gerak revolusi, planet –planet
disamping mengitari matahari juga beredar mengelilingi sumbunya, gerakan ini
disebut gerak rotasi.
2. Terbentuknya Alam Semesta
Ada dua teori terbentuknya alam
semesta yaitu:
a. Teori Ledakan (Big Bang)
Georges Lemaitre (1930)
mengatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang
sangat besar, meledak dengan hebat, melemparkan semua jasad segala arah menjauhi
pusat-pusat ledakan.
b. Teori Ekspansi-Kontraksi
Herman Bondi, Thomas Gold dan
Fred Hoyle (1948) mengatakan bahwa alam semesta dalam keadaan diam hanya
mengalami siklus “masa ekspansi” (mengembang) dan “masa kontraksi” (mengkerut)
pada masa kontraksi terbentuk galaksi serta bintang-bintangnya dan menghimpun
energi, sedangkan masa kontraksi galaksi dan bintang-bintangitu melepaskan
energi.
3. Terbentuknya Galaksi
Menurut Fowler (1957), di alam
semesta ada kabut gas hydrogen yang besar sekali bergerak perlahan mengadakan
rotasi sehingga berbentuk bulat, karena gaya beratnya ia berkontraksi. Akibat
kontraksi ini, massa bagian luar banyak yang tertinggal, sehingga terbentuklah
bintang-bintang. Bintang-bintang ini kemudian berkontraksi, melepaskan energi
dan panas. Setelah sekian lama mempunyai bentuk yang tetap seperti matahari
kita.
4. Terbentuknya tata surya
Ada beberapa teori terbentuknya
tata surya yaitu:
a. Hipotesis Nebular
Kant dan laplace (1796),
mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi massa awan panas
atau massa kabut gas yang sangat panas. Dalam proses kondensasi tersebut, massa
kabut gas yang jauh dari pusat massa tertinggal. Ia tidak ikut tertarik kea rah
pusat. Setelah mendingin, pusat massa menjadi bintang dan matahari dan massa yang
tertinggal mengelilingi matahari menjadi planet-planet dan benda angkasa
lainnnya.
b. Hipotesis Planettessimal
Chamberlain dan Moulton (1905),
mengemukakan bahwa pembentukan sistem tata surya tidak berasal dari satu massa,
tetapi dua massa kabut gas saling berdekatan akan menimbulkan gaya
tarik-menarik. Akibatnya, sebagian massa dari kedua massa kabut gas tersebut
terlepas dan setelah mendingin ternbentuklah benda-benda kecil yang padat
(planettesimal).
c. Hipotesis tidal
James jeans dan Harold Jeffreys
(1919), mengemukakan bahwa planet dan benda-benda angkasa lainnya merupakan
percikan dari matahari (tidal). Tidal ini terjadi karena ada dua buah matahari
yang bergerak saling mendekat sehingga terjadi gaya tarik-menarik lalu
terjadilah percikan-percikan dari matahari itu. Tidal-tidal inilah yang
kemudian menjadi planet dan benda-benda angkasa lainnya.
5. Bagian-bagian dari tata
surya
Surya adalah kata lain dari
matahari. Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari
itu. Seperti kita ketahui matahari kita ini dikelilingi oleh Sembilan planet
dan beberapa buah satelit.
Bagian-bagian tata
surya kita, yaitu:
a. Matahari
Matahari merupakan suatu bola gas
yang pijar dan terdiri dari 94% atom hidrogen (H), dan 5,9% atom Helium (He),
sisanya campuran unsur-unsur carbon (C), dan atom lainnya. Matahari sangat
penting bagi kehidupan di bumi, karena merupakan sumber cahaya dan panas
(energi), dan mengontrol peredaran planet-planet, yang berarti mengontrol
terjadinya siang dan malam, pergantian hari, minggu, bulan dan tahun.
b. Merkurius
Planet ini adalah planet paling
dekat dengan matahari. Waktu paling baik untuk melihat planet ini dari bumi
sesaat sebelum matahari terbit dan terbenam. Saat merkurius berada di sebelah
barat matahari akan terbit dahulu daripada matahari dan akan kelihatan sebagai
bintang pagi. Sebaliknyab saat merkurius disebelah timur matahari akan
kelihatan sebelum matahari terbenam dan kelihatan sebagai “bintang sore”.
c. Venus (Bintang Kejora)
Venus menempatkan urutan kedua
terdekat dengan matahari. Planet ini terlihat cantik dan orang Yunani
menanamkan planet ini sesuai dengan nama dewi kecantikan mereka Venus. Itulah
sebabnya sehingga ia terkenal dengan nama “bintang kejora” yang bersinar terang
pada watu pagi dan sore hari.
d. Bumi
Tentang bumi sudah dijelaskan
lebih detail pada bagian awal
e. Mars ( Planet Merah)
Planet ini diberi nama sesuai
dengan nama dewa perang orang Yunani karena planet ini warnanya
kemerah-merahan, akibat dari oksida besi yang banyak terdapat di permukaanya.
Mengingat warna merah berkaitan dengan darah dan darah tercecer saat perang
maka planet ini diberi nama Mars. Mars mempunyai dua satelit (Phobos dan
Deimos), punya atmosfer. Permukaan planet mars sangat dindin, sangat kering,
banyak sinar ultraviolet, tidak ada bahan organic, sering terjadi badai, banyak
pasir.
f. Yupiter
Yupiter merupakanplanet terbesar
dalam sistem tata surya kita, rotasinya tercepat. Yupiter beredar matahari
sekali dam 11,9 tahun dan mengadakan rotasi sekali dalam 9,9 jam. Massanya 318
kali masssa bumi. Gravitasinya 2,64 kali gravitasi bumi. itulah sebabnya
Yupiter mampu merengkuh 14 satelit dan empat diantaranya cukup besar (Io,
Europa, Ganimeda, dan Callisto).
g. Saturnus
Planet ini kedua terbesar setelah
Yupiter dan memiliki keunikan sendiri. Ada kabut yang mengitari secara
sismetris, disebut “cincin saturnus”. Cincin ini diduga berasal dari satelit
yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu saturnus yang besar akibat
letaknya yang terlalu dengan saturnus sehingga calon satelit itu menjadi tidak
stabil. Saturnus memiliki17 buah satelit.
h. Uranus
Planet ini merupakan planet
pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop. Planet ini tidak akan kelihatan
bila tidak menggunakan teleskop karena letaknya cukup jauh dari matahari dan
ukuran tidak cukup besar. Uranus memiliki 5 buah satelit yaitu Miranda, Ariel,
Umbriel, Titania, dan Oberon
i.
Neptunus
Planet ini dilihat dengan
teleskop dari bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spectrum cahanya, planet ini
diketahui mempunyai atmosfer, yang sebagian besar terdiri dari gas metana.
Neptunus sering juga disebut planet “pembuat ulah” karena sering beredar
meninggalkan garis edarnya. Neptunus memiliki 2 buah satelit yaitu Triton dan
Nereid.
j.
Pluto
Planet ini merupakan planet
terjauh dari matahari. Mengingat sangat jauh dari matahari sehingga gelap
sehingga diberi nama Pluto (Pluto adalah nama dewa kegelapan orang Yunani).
Pluto bergerak mengelilingi matahari satu kali keliling memerlukan waktu 248
tahun. Ia berputar pada porosnya yang memakan waktu 6,4 hari dan meiliki sebuah
satelit yang bernama Charon.
6. Benda-benda angkasa lain
Ada beberapa angkasa lain yang
juga mengitari matahari, sebagai berikut:
a. Asteroid
Asteroid merupakan benda angkasa
kecil mirip dengan planet. Jumlahnya ribuan, lintasannya antara planet Mars dan
planet Yupiter. Asteroid pertama yang ditemukan diberi nama Ceres oleh
penenmunya Piazzi. Ternayata Ceres merupakan asteroid terbesar.
b. Komet atau bintang berekor
Ketika melintas didekat bumi
dengan cepat, benda angkasa ini menampakkan ekornya yang panjang. Pada saat
jauh dari matahari, komet bergerak lambat makin mendekat matahari gerakan
semakin cepat. Pada saat mendekat kepada matahari, gas pada inti komet mulai
menguap menjulur pada arah yang tepat. Hal ini akibat angin matahari.
c. Meteor (bintang beralih)
Meteor adalah benda-benda kecil
dari jagat raya yang memasuki angkasa bumi. pada malam hari, kadang-kadang
terlihat seperti bintang beralih tempat di langit, orang menyebutnya bintang
jatuh atau bintang beralih. Jika meteor memasuki lapisan atmosfir bumi, maka ia
akan bergesekan denagan udara, sehingga suhu meteor akan naik, kemudian memijar
lalu menguap. Pada umumnya benda tersebut sudah habis terbakar sebelum mencapai
permukaan bumi. benda angkasa yang memasuki atmosfer bumi disebut meteorit sedangkan
peristiwa pemijaran disebut meteor.
d. Satelit
Satelit merupakan piringan
planet. Satelit beredar mengelilingi planet (revolusi), di samping berputar
pada porosnya (rotasi). Ia bersama dengan planet satelit mengitari matahari.
Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar