1. Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan
spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang
sama pula. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi
satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya.
Ø Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah:
1.
Natalitas
2.
Mortalitas
3.
Migrasi
Ø Faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi adalah:
1.
Kompetisi
2.
Predasi
3.
Penyakit
4.
Cekaman atau stress
2.
Komunitas adalah
kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi.
Interaksi itu dapat bermacam-macam:
a.
Netral, diantara
populasi tidak ada saling mempengaruhi , misalnya populasi semut dan lebah.
b.
Kompetisi, terjadi
persaingan antar populasi, misalnya populasi zebra dan rusa.
c.
Mutualisme, kalau
hubungan antar populasi saling menguntungkan, misalnya antara populasi semut
dan kutu pohon.
d.
Predasi, jika anggota
populasi akan dimakan oleh anggota populasi yang lain, yang makan disebut
predator, yang dimakan disebut mangsa, misalnya antara populasi singa dan rusa.
e.
Parasitisme, kalau
salah satu populasi jadi parasit dari populasi yang lain. Misalnya antara pohon
dengan benalu
f.
Komensalisme, interaksi
antar populasi, dimana yang satu untung yang lain tidak rugi, misalnya
antara pohon dengan anggrek.
Ø Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
a.
Berdasarkan Lokasi
atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat
dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis.
b.
Berdasarkan Minat
c.
Berdasarkan
Komuni. Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu
sendiri.
3. Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan
lingkungan hidupnya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya.
Lingkungan hidup organisme ada 2
yaitu:
a. Lingkungan abiotik: tanah, air, udara, cuaca, iklim,
suhu, cahaya dll.
b. Lingkungan biotik: organisme lainnya (semua makhluk
hidup yang terdapat dalam suatu ekosistem)
Ø
Lingkungan biotik
dibedakan 3 kelompok:
a. Produsen: Makhluk hidup yang yang menghasilkan
makanan melalui proses fotosintesis, dengan mengubah zat anorganik menjadi zat
organik, misalnya adalah tumbuhan yang memiliki klorofil.
b. Konsumen: kelompok m.h. yang makanannya tergantung
secara langsung maupun tidak langsung pada produsen, contoh hewan dan
manusia.
c. Pengurai: makhluk hidup yang menguraikan sisa makhluk
hidup yang sudah mati, dengan menguraikan zat organik dari tubuh yang mati
menjadi zat anorganik, sehingga dapat digunakan kembali oleh produsen. termasuk
kelompok ini adalah bakteri dan jamur.
Ø
Dalam ekosistem ada:
-
Rantai makanan (food
chain): Perpindahan energi dari sinar matahari yang dipakai oleh tumbuhan melalui
serangkaian organisme dalam peristiwa makan memakan dengan arah tertentu./
proses “saling makan” dalam suatu ekosistem.
-
Jaring-jaring
makanan: rantai makanan yang satu dengan yang lainnya dalam suatu
ekosistem akan “saling menjalin”, sehingga membentuk jaring-jaring
makanan.
Berbagai
bentuk ekosistem alami, antara lain:
Ekosistem Darat
Ekosistem
darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem hutan hujan tropis,
sabana, padang rumput, dan gurun. Ekosistem hutan hujan tropis terdapat di
daerah tropis dan subtropics. Ekosistem ini memiliki pepohonan yang banyak dan
memiliki curah hujan yang tinggi.Ekosistem sabana terdapat di wilayah dengan
tingkat curah hujan yang rendah. Sabana yang terluas terdapat di Afrika dan
Australia. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga, zebra, dan singa.
Sementara itu, ekosistem padang rumput terdapat di daerah tropis dan underling
tropis. Dalam ekosistem ini, hujan turun tidak teratur. Hewan yang hidup di
ekosistem ini antara lain gajah, jerapah, dan singa.
Ekosistem Air
Ekosistem
air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu ekosistem air tawar, ekosistem air
laut, ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang. Ekosistem air tawar
memiliki ciri-ciri memiliki variasi suhu yang tidak mencolok, pencahayaan
kurang, dan terpengaruh iklim dan cuaca. Ekosistem air laut memiliki kadar
garam yang tinggi. Dalam ekosistem air laut, memiliki suhu yang tinggi dan
penguapan yang tinggi. Sementara itu, ekosistem sungai terdiri atas hewan
seperti ikan, buaya, hewan lainnya yang sering berada di sungai.Ekosistem
terumbu karang terdiri atas coral yang berada dekat pantai. Hewan-hewan yang
berada di terumbu karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lainnya. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir
putih.
Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Contoh ekosistem buatan antara lain bendungan, sawah irigasi, dan perkebunan
kelapa sawit. Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan, sawah, ladang, kebun,
desa, kota, bendungan, kolam.
Siklus
materi: materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan konsumen
kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun udara dalam
bentuk mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen. Aliran materi
seperti nutrien, air, karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa siklus yang
abadi.
Beberapa
siklus materi:
1.
Siklus air: pada
makhluk hidup. Air kembali melalui proses penguapan dan pernafasan.
Siklus
air kecil terjadi bila air laut menguap dan membentuk awan, kemudian mengalami
proses pengembunan menjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. Siklus air sedang tjd
bila hujan tsb jatuh di daratan, air sebagian meresap ke dalam tanah menjadi
air tanah, sebagian lagi mengalir ke sungai, danau dan akhirnya ke laut menjadi
air permukaan. Uap air dari sungai, danau, dan laut tersebut membentuk awan
lagi dst. Hewan memperoleh air berupa air minum dan makanan yang mengandung
air, sedang tumbuhan memperoleh air dari tanah melalui akar.
2. Siklus karbon: CO2 dari pernafasan, diambil
tumbuhan untuk proses fotosintesis yg kemudian disimpan dalam bentuk senyawa
organic, s. organic ini dimakan konsumen. Jika m.h. mati maka senyawa karbon
dalam tubuhnya akan diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa an organic yang
akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dst. Penguraian C dalam tumbuhan dapat terjadi
sangat lambat sampai jutaan tahun, yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak
bumi dll.
3. Siklus oksigen berhubungan langsung dengan siklus
carbon, yaitu tjdnya pernafasan dan fotosintesis.
4. Siklus nitrogen: bila protein pada makhluk hidup yang
telah mati diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa N dalam tanah terutama gas
NH3, jika bereaksi dengan air akan memben-tuk ion NH4 yang langsung dapat
diserap kembali oleh tumbuhan. Udara banyak sekali mengandung N2 (78%)
tapi hanya bakteri pengikat N2 yang dapat memanfaatkannya secara langsung
menjadi senyawa N dalam tanah, mis: Azotobacter yang hidup bebas dan
Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan. Kilat dan halilintar
juga dapat mengubah N2 menjadi senyawa N yang jatuh ke tanah bersama air
hujan, di tanah kelompok I bakteri nitrifikasi mengubah ion NH4+ menjadi
senyawa nitrit, kemudian oleh bakteri nitrat akan diubah menjadi senyawa nitrat
yang siap diisap oleh tumbuhan.
5. Aliran energi : mahkluk hidup. Memperoleh energi
dari sinar matahari , energi ini kemudian pindah ke produsen, konsumen dan
akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain tersebar ke lingkungan, artinya
energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak dapat kembali lagi masuk ke
dalam sistem kehidupan. Aliran energi berupa makanan dan jaring makanan dari
komponen-komponen produsen, konsumen dan pengurai, aliran energi ini dapat
berupa simbiosis antar organisme yang saling membutuhkan.
Pola
kehidupan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1.
Pola kehidupan
didarat
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pola kehidupan di darat, antara lain:
a.
Keadaan tanah
b.
Suhu
c.
Angin
d.
Kelembaban Udara
e.
Curah Hujan
f.
Pancaran Sinar
Matahari
Pola
kehidupan di darat dapat mengalami perubahan menurut musim, misalnya: Pada
waktu musim hujan kelembaban udara cukup tinggi, tanah basah, tumbuhan hidup
subur. Dan Pada waktu musim kemarau kelembaban udara menurun,
tumbuhan sebagian mati.
2. Pola kehidupan
di air
Lingkungan hidup di air dapat
dibedakan menjadi:
a. Lingkungan air tawar: sungai, rawa, kolam, parit
b. Lingkungan air asin: laut
c. Lingkungan air payau: danau air tawar
Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah
sifat-sifat air itu sendiri, misalnya:
a. Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
-
Lingkungan air yang
tembus cahaya matahari mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen dapat
mengadakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan
yang berguna bagi tumbuhan air dan merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup
lainnya di dalam air.
-
Lingkungan air yang
dalam tidak tembus cahaya matahari merupakan daerah yang tidak ada produsen,
sehingga hewan yang hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora dan
saprovora), yang mendapat makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya.
-
Dalam kehidupan air
berlangsung perpindahan energi dari sinar matahari ke tumbuhan air ke konsumen.
b. Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut
-
Limbah-limbah
industri yang terlarut di dalam air dapat mengakibatkan produsen dalam air
tidak berkembang sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
-
Pemupukan sering
dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air sebagai produsen tumbuh subur
sehingga makhluk hidup di dalam air tidak kekurangan makanan.
c. Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas
Karena adanya gaya tekan ke atas
oleh air berlainan pada tiap kedalaman air, maka hewan yang hidup di daerah
dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup di daerah permukaan.
d. Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu
-
Suhu yang mudah
berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di dalam air, baik untuk produsen
maupun bagi makhluk hidup lainnya.
-
Pola kehidupan di
dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama, hanya jenis makhluk hidupnya
yang berbeda, hal ini disebabkan oleh sifat khas masing-masing lingkungan air
tersebut.
3. Pola kehidupan yang khas
Hubungan timbal-balik antara
komponen-komponen dalam suatu ekosistem merupakan pola kehidupan dalam suatu
komunitas.
Pola kehidupan yang khas terbagi
atas:
a. Simbiosis
Simbiosis adalah cara hidup
bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda dalam hubungan yang erat.
Jenis-jenis simbiosis yaitu:
-
Simbiosis mutualisme,
adalah cara hidup bersama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya:
kupu-kupu dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
-
Simbiosis
parasitisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu
mendapat keuntungan, yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon
inang, tali putri dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang, dan
lain-lain.
-
Simbiosis
komensalisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang
satu diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu
dengan ikan-ikan remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan lain-lain.
b. Antibiosis
Antibiosis atau anti simbiosis
adalah persekutuan hidup antara dua jenis makhluk hidup, yang satu menghambat
kehidupan makhluk hidup lainnya. Misalnya: Pennicillium dengan jamur dan
bakteri tertentu pennicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik)
dan menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu. Macam-macam antibiotika
yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai antibiosis, antara lain: Penisilin,
Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin, Teramisin, Tetraksiklin, dan lain-lain.
terimakasih penjelasannya, sangat bermanfaat :)
BalasHapus